Misteri Gudang BBM Subsidi di Semarang: Plat Nomor Palsu, Dugaan Keterlibatan Ormas, dan Respon Polisi Polsek Genuk Polrestabes Semarang Polda Jateng yang Dinilai Lamban
Katatribun.id - Semarang, 25 April 2025 – Temuan gudang penimbunan BBM jenis solar bersubsidi di wilayah hukum Polsek Genuk, Semarang, yang telah viral di berbagai media online dan cetak pada 24 April 2025, menimbulkan pertanyaan besar terkait respon pihak berwajib. Tim liputan khusus Gabungan Media Online dan Cetak Ternama (GMOCT) yang menyelidiki kasus ini, mengungkapkan serangkaian kejanggalan dalam proses investigasi.
Setelah menghubungi Kapolsek Genuk, Kompol Rismanto, terkait temuan gudang dengan plat nomor palsu dan dugaan barcode palsu Kamis 24 April 2025 sekitar pukul 18.44 dan mendapatkan jawaban "Akan Kami Cek Pak" , tim GMOCT menerima telepon dari seseorang yang mengaku dari Ormas PP berinisial Jo. Jo, yang identitasnya terverifikasi melalui aplikasi, mengatakan bahwa tim GMOCT “mengganggu pekerjaan PP” yang menjaga gudang tersebut. Jo membenarkan adanya permasalahan solar subsidi di gudang tersebut dan mengaku mendapat informasi dari Kapolsek Genuk.
Ketika tim GMOCT kembali menghubungi Kapolsek Genuk, beliau hanya menjawab singkat, “maaf masih di lidik oleh anggota, maaf semalam kami sudah tidur”. Merasa tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan, tim GMOCT yang terdiri dari Asep NS (Sekertaris Umum GMOCT), Cahyo Purnomo (Wasekum), dan M Bakara (Ketua DPD Provinsi Jawa Tengah) mendatangi Mapolsek Genuk.
Mereka mendapati Kapolsek sedang sholat Jumat. Setelah sholat Jumat, tim GMOCT kembali, namun diberitahu bahwa Kapolsek telah pergi ke Polrestabes Semarang bersama Kanit Reskrim. Anggota Resmob Satreskrim Polsek Genuk, a n Basori, yang menerima tim GMOCT, menyatakan bahwa menjawab pertanyaan wartawan merupakan wewenang pimpinan. Menariknya, Basori mengaku telah turun ke TKP pada malam sebelumnya, namun tidak dapat menjelaskan apakah hal tersebut atas perintah Kapolsek.
Basori juga meminta tim GMOCT menunggu Panit 1. Namun, yang mengejutkan, Panit 1 yang disebutkan oleh Basori hanya terlihat berdiri di pintu ruangan, mencari Basori, tanpa menyapa tim GMOCT yang sedang berada di ruangan tersebut. Situasi ini menimbulkan kecurigaan akan adanya upaya untuk menutup-nutupi informasi.
Meskipun tim GMOCT telah menghargai kinerja kepolisian, lambannya respon dan beberapa kejanggalan yang ditemukan menimbulkan pertanyaan besar. Apakah ada dugaan bahwa pihak berwajib telah mengetahui adanya aktivitas ilegal di gudang tersebut, namun memilih untuk menutup mata? Publik menantikan kejelasan dan transparansi dari pihak kepolisian terkait kasus penimbunan BBM bersubsidi ini.
#No Viral No Justice
Team/Red
GMOCT: Gabungan Media Online dan Cetak Ternama
Editor:
Posting Komentar