Soal Narasi Tendensius yang Dialamatkan kepada Kapolres Jaksel Kombes Pol Ade, DPP LPPI: Masyarakat Jangan Menghakimi Tanpa Bukti Autentik
![]() |
Ketua Umum DPP LPPI, Dedi Siregar. |
JAKARTA, KataTribun.ID – Kasus pemerasan dan Abuse of power yang menyeret eks Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel), AKBP Bintoro dan sejumlah rekannya menjadi sorotan publik.
Tuduhan dan narasi menyesatkan pun dialamatkan kepada Kapolres Metro Jaksel, Kombes Ade Rahmat Idnal. Opini liar yang menyesatkan tanpa ada bukti yang kuat tersebut menyebut Kombes Ade terlibat menerima aliran dana sehingga dimintai klarifikasi oleh Propam Polda Metro Jaya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Pemuda Pemerhati Indonesia (DPP LPPI), Dedi Siregar sangat menyesalkan atas tudahan yang tidak berdasar dan rentang narasi yang negatif yang dialamatkan kepada Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Rahmat Idnal.
“Sebagai negara hukum (rechstaat), kepada semua pihak untuk menghormati apabila ada putusan nantinya. Kami juga meminta pada semua pihak agar jangan asal menuduh dan fitnah tanpa kekuatan pembuktian yang sempurna yang mengikat,” ujar Dedi Siregar dalam keterangnya yang diterima media ini, Senin, 10 Februari 2015.
Menurut Dedi Siregar, Kapolres Jaksel Kombes Pol Ade Rahmat Idnal sudah sangat terbuka dan kooperatif atas tuduhan yang disematkan kepadanya, ini terlihat datang dan bersedia diperiksa Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Metro Jaya.
“Kami menilai, ini sebagai bukti bahwa Kombes Ade Rahmat Idnal kooperatif membuktikan agar tuduhan terhadapnya dapat dibantahkan bahwa tuduhan tersebut tidak benar,” pungkasnya.
Oleh karena itu, kata Dedi Siregar, pihaknya mengajak masyarakat dan pengguna media sosial untuk menghargai proses hukum yang sedang berjalan. Jangan menghakimi dan membangun narasi liar yang bisa memicu kegaduhan di tengah-tengah masyarakat dan di media sosial.
“Kami juga menilai, sampai saat ini belum ada bukti autentik yang menunjukkan bahwa Kapolres Jaksel Kombes Pol Ade Rahmat Idnal diduga menerima aliran dana dalam kasus yang pemerasan yang menyeret AKBP Bintoro dkk,” ujarnya.
“Kami sangat menyayangkan adanya narasi tendensius yang berkembang dari pihak-pihak yang tak bertanggung jawab,” imbuhnya.
Sebagai bagian dari kontrol sosial, Dedi mengajak seluruh pihak agar tetap tenang dalam menanggapi kasus pemerasan terhadap anak Bos Prodia yang melibatkan AKBP Bintoro dkk.
“Kami harap semua pihak tetap objektif dalam menilai. Jangan sampai membuat opini yang tidak benar karena dapat menimbulkan fitnah. Biarkan pihak-pihak yang berwenang bekerja sesuai dengan prosedur dan peraturan yang ada,” pungkasnya.
“Mari sama-sama kita percayakan kepada aparat penegak hukum (APH) yang menangani dan mengusut kasus ini,” tutupnya. (*/red)
Posting Komentar